11 November 2013

BAB 7



PEMBELAJARAN KONSUMEN

   I.        PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran konsumen adalah suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya.. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu.
Ada beberapa elemen dasar dalam pembelajaran :
  • Motivasi
  • Isyarat (tanda-tanda)
  • Respon
  • Penguatan (Reinforcement)
 II.        TEORI PEMBELAJARAN
Terdapat tiga teori besar yang menjelaskan belajar dan proses pembelajaran, yakni :
  • Teori Pembelajaran Perilaku
  • Teori Pembelajaran Kognitif
  • Teori Pembelajaran Observasional
III.        ILUSTRASI TEORI PEMBELAJARAN

1.  Ilustrasi dari classical conditioning(membiasakan)
Membiasakan sesuatu kepada konsumen sehingga ada stimulus

2.  Ilustrasi dari instrumental conditioning(belajar dari kesalahan)
Jika suatu stimulus yang diberikan mendapat respon negative atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan datang (belajar dari kesalahan)

3.  Ilustrasi dari cognitive learning
Konsumen berprilaku menyelesaikan masalah, dengan cara mencari informasi berbagai produk  yang mungkin menyelesaikan masalah yang di hadapi
4.  Ilustrasi pembelajaran pasif
penerapannya pada media sebagai sarana memasang iklan  (produk dengan tingkat keterlibatan rendah.
Sebaiknya iklan menampilkan sisi lain tidak bersifat informasional tetapi berupa symbol-simbol dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.

IV.        RELEVANSI PENGARUH PERILAKU dan COGNITIVE LEARNING PADA PEMASARAN

Pada perspektif kognitif, konsumen berperilaku untuk menyelesaikan berbagai masalahnya. Timbulnya kebutuhan dan keinginan, dipandang sebagai masalah yang harus diselesaikan. Perilaku yang ditampilkan merupakan proses penyelesaian masalah. Cognitive learning menekankan pada proses berpikir dalam pembelajaran konsumen, sementara itu classical conditioning menekankan pada hasil yang didasarkan pada asosiasi stimulus. Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
  V.        LOYALITAS KONSUMEN/KESETIAN PELANGGAN
Loyalitas konsumen akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena kesetiaan pelanggan memliki nilai strategi bagi perusahaan. Nilai strategi kesetiaan pelanggan bagi perusahaan antara lain :
  • Mengurangi Biaya Pemasaran
  • Trade Laverage
  • Menarik Pelanggan Baru
  • Waktu Untuk Merespon Ancaman dari Pesaing
  • Dipandang sebagai kejadian non random.
  • Kesetiaan terhadap merk merupakan respon perilaku yang ditujukkan sepanjang waktu selama memungkinkan.
  • Kesetiaan terhadap merk dikarakteristikan dengan adanya proses pengambilan keputusan yang melibatkan alternative-alternatif merk yang tersedia.
Loyalitas konsumen

1) Loyalitas merek (brand loyality)
Konsumen sangat loyal terhadap merek pilihannya.
Loyalitas merek adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang di representasikan dalam pembelian konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.

2) Loyalitas toko (store loyalty)
Loyal terhadap toko disebabkan oleh pelayanan yang diberikan oleh pengelola dan karyawan toko. Hal ini ditunjukan oleh perilaku konsisten tetapi dalam store loyalty perilaku konsistenya adalah dalam mengunjungi toko di mana di situ konsumen bisa membeli merek produk yang diinginkan.

VI.        PEMBELAJARAN VICARIOUS
Adalah ide yang sederhana yang mengacu kepada rubah perilakunya karena mereka mengamati perilaku orang lain serta konsekuensi yang diterimanya.

 sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar