31 Oktober 2013

Kepribadian dan Gaya Hidup - Bab 5



KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP

Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Menurut pendapat Psikologi Modern, “Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menetukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik”. Kepribadian seorang yang sudah tumbuh menjadi dewasa umumnya di bentuk t dari baik faktor keturunan, lingkungan, situasi maupun organisasi.
Menurut pendapat Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik

Faktor-faktor kepribadian:
a.        Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
b.      Faktor lingkungan
Di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang.

Tipe kepribadian seseorang dibagi menjadi dua. Yaitu:
a)   Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
b)   Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.

Karakteristik Pribadi Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
a)   Umur dan Tahap Daur Hidup
b)   Pekerjaan
c)   Situasi Ekonomi
d)   Kepribadian
Teori-Teori Kepribadian
                    I.        Teori Psychoanalitis
Teori ini menunjukkan bahwa perilaku manusia ini dikuasai oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Teori ini sebenarnya bercermin atas adanya suatu pandangan konflik dari perilaku manusia ini. Namun suatu penjelasan yang lebih berarti, komprehensif, dan sistematis mengenai konflik tersebut
Teori ini menekankan pada sifat-sifat kepribadian yang tak didasari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak. Konflik itu diturunkan menjadi 3 komponen kepribadian yang terdiri atas:
a.   Id merupakan pusat dari semua dorongan-dorongan primitive dan impulsive.
b.   Superego merupakan ekspresi individual tentang perilaku yang dibenarkan menurut norma dan etika social.
c.   Ego merupakan pengendalian diri yang disadari oleh individu

                  II.        Neo-Freudian Personality Theory
Berbeda dari pandangan Freud bahwa kepribadian bahwa kepribadian bersumber dari insting manusia secara alamiah, Menurutnya individu dapat dibedakan menjadi 3 kepribadian yaitu :
  • Compliant Individual
Individu-individu yang cenderung mendekati orang lain. Mereka memepunyai hasrat untuk dikasihi, diingini, dan dihargai.
  • Aggressives Individual
Individu-individu yang cenderung menentang orang lain. Mereka mempunyai hasrat untuk berprestasi dan mendapatkan pujian.
  • Detached Individual
Individu-individu yang cenderung menjauhi orang lain. Mereka suka kemandirian, kemerdekaan, kebebasan dari kebajiban.

               III.        Trait Theory
Trait Theory menggunakan asumsi
(1) bahwa semua individu memilik karakter berbeda,
(2) karakter tersebut bersifat konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu dengan yang lain.

Dimensi Kepribadian
1. ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.

GAYA HIDUP

Beberapa definisi gaya hidup menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut :
1.   Gaya hidup di definisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995).
2.   Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang (Solomon, 1999).
Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau lifestyle dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara dalam kehidupan suatu masyarakat tertentu. Gaya hidup dapat dipahami sebagai  sebuah karakteristik seseorang secara kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang (1998: 208), Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu.
Kita bisa menilai seseorang dengan cara melihat gaya hidup orang tersebut. Itulah mengapa bagian departemen marketing sebuah produk selalu melakukan pengamatan terhadap gaya hidup seseorang yang menjadi target pasarnya untuk bisa mendapatkan hasil penjualan yang maksimal. Karena memang melalui gaya hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar memperlihatkan kepada khalayak siapa diri mereka sebenarnya.

Menggunakan Karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran

A.   Segmentasi pasar sasaran
1.   Konsumen yang menginginkan kesehatan dan kebutuhan gizinya
terpenuhi
2.   Kelompok konsumen yang sangat memperhatikan kandungan kadar lemak susu karena takut kegemukan
3.   Konsumen yang mengkonsumsi karena kebiasaan saja

B.   Membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan

C.   Pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang paling cocok

D.   Pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka

26 Oktober 2013

Tulisan 4 Motivasi dan Keterlibatan



MOTIVASI DAN KETERLIBATAN

MOTIVASI
Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan adalah tugas penting bagi produsen, oleh karena itu, produsen harus memiliki taktik jitu dalam strategi pemasarannya. Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi menjadi penting karena motivasi merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia.Motivasi semakin penting agar konsumen mendapatkan tujuan yang diinginkannya secara optimal.
MENURUT PENDAPAT AHLI
Menurut Pendapat Weiner (1990), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Pendapat Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya, hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan.
Menurut pendapat saya, motivasi itu adalah suatu dorongan yang ada di dalam diri kita untuk melakukan suatu tujuan tertentu.
Motifasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu, adapun motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datand dari luar, bisa dari orang lain secara perseorangan maupun kelompok. Contoh motivasi intrinsik, yaitu adanya keinginan seseorang untuk hidup lebih baik, maka ia belajar keras untuk meraih cita-cita. Sedangkan contoh motivasi ekstrinsik yaitu penghargaan kepada siswa yang berprestasi merupakan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih giat.

DINAMIKA PROSES MOTIVASI
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan tindakan.Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.

Proses motivasi
1. Tujuan.
Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui kepentingan.
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3.Komunikasi efektif.
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4. Integrasi tujuan.
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas.
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

TUJUAN MOTIVASI KONSUMEN
1. Meningkatkan Kepuasan
2. Mempertahankan loyalitas
3. Efisiensi
4. Efektivitas
5. Mencipta suatu hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen.

ASAS MOTIVASI
1.   Asas Mengikutsertakan
2.   Asas komunikasi
3.   Asas pengakuan
4.   Asas wewenang yang didelegasikan
5.   Asas perhatian timbale balik


KLASIFIKASI MOTIF
1.   Motif Primer dan Motif Sekunder
Motif Primer sangat bergantung pada keadaan fisio-kemis dalam tubuh organic seseorang, sedangkan Motif Sekunder adalah semua motif yang tidak berlangsung dalam tubuh manusia.
2.   Motif Instrinsik dan Motif Ekstrinsik
Motif Instrinsik adalah motif yang timbul dari dalam dan Motif Ekstrinsik ditimbulkan dari luar.
3.   Motif Tunggal dan Motif Bergabung
Motif Tunggal dan Motif Bergabung adalah klasifikasi motif berdasarkan banyaknya.
4.   Motif Mendekat dan Motif Menjauh
Motif Mendekat dan Motif Menjauh adalah klasifikasi motif berdasarkan pada reaksi organisme terhadap rangsangan yang dating.
5.   Motif Sadar dan Motif Tak Sadar
Motif Sadar dan Motif Tak Sadar didasarkan pada taraf kesadaran manusia pada motif yang melatarbelakangi tingkah lakunya.

METODE DAN BENTUK PEMBERIAN MOTIVASI
Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.Hal ini sifatnya khusus, seperti bonus, tunjangan, penghargaan terhadap pelanggan.

          Metode tidak langsung
Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan  hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah konsumen untuk melakukan pembelian. Seperti pelayanan yang memuaskan, kualitas barang ditingkatkan dan lain sebagainya.

Sedangkan bentuk motivasi yang diberikan oleh perusahaan dapat dalam bentuk insentif positif maupun insentif negatif:

1)   Motivasi positif (insentif positif)
Di dalam motivasi positif produsen tidak saja memberikan dalam bentuk sejumlah uang tapi bisa juga memotivasi konsumen dengan memberikan diskon, hadiah, pelayanan yang optimum yang ditunjukan pada diferensiasi dari positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan yang akan melakukan pembelian.


2)   Motivasi negative (insentif negative)
Didalam motivasi negatif produsen memotivasi konsumen dengan standar pembelian, maka mereka akan mendapatkan ganjaran. Dengan motivasi negatif ini semangat konsumen dalam jangka waktu pendek akan meningkat untuk melaksanakan pembelian karena  mereka mempunyai kepentingan terhadap kebutuhan tersebut.

HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
Lima tingkat kebutuhan yang diberikan oleh Malow adalah 1) kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan keamanan, 3) kebutuhan sosial, 4) harga kebutuhan egoistis atau diri dan akhirnya 5) kebutuhan aktualisasi diri.

TEORI-TEORI KEBUTUHAN
    Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
2.     Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
3.     Teori Clyton Alderfer (Teori ERG)
4.     Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
5.     Teori Keadilan
6.     Teori Penetapan Tujuan
7.     Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
8.     Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
9.     Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI-TEORI MOTIVASI
   Kelebihan antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg :
        Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow :
a.   Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.
b.   Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
c.   Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
d.   Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
e.   Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.

     Kelebihan teori motivasi prestasi dari Atkinson dan David McClelland:
a.      Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga besar kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori motivasi ini di dunia kerja.
b.      Dalam teori ini diterapkan pelatih berlaku efektif dalam mengajar individu – individu untuk berpikir dari segi prestasi, menang dan sukses, kemudian membantu mereka untuk belajar cara bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.
     Kelebihan teori dua faktor yang dikemukakan Frederick Herzberg :
a.   Teori Herzberg telah dibaca secara luas dan hanya sedikit manajer yang tidak familiar dengan rekomendasi – rekomendasinya..
b.   Banyak penerapan dari teori Herzberg yang berhasil.
c.   Penelitian yang dilakukan Herzberg banyak dikembangkan dan berhasil.
d.   Dalam teori Herzberg sangat benar – benar memperhatikan karyawan sehingga dapat diketahui dengan benar kondisi karyawan

    Kelemahan dari antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teori dua factor dari Frederich Herzberg :
    Kelemahan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :
1.      Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
2.      Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
    Kelemahan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan David McClelland :
1.   Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.
2.   Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.
    Kelemahan dari teori dua factor oleh Frederick Herzberg :
1.    Prosedur yang digunakan Herzberg terbatasi oleh metodologinya. Bila semuanya berlangsung baik, orang cenderung menganggap itu berkat diri mereka.Sebaliknya, mereka menyalahkan lingkungan luar jika terjadi kegagalan.
2. Keandalan metodologi Herzberg dipertanyakan. Karena penilai harus melakukan penafsiran, mungkin mereka dapat mencemari penemuan dengan menafsirkanrespon tertentu dengan cara tertentu namun di sisi lain memperlakukan respon lain dengan cara yang berbeda.
3.    Tidak digunakannya ukuran total kepuasan apapun. Dengan kata lain, seseorang dapat tidak menyukai bagian dari pekerjaannya, masih berpikir bagwa pekerjaan itu dapat diterimanya.

KETERLIBATAN

     Keterlibatan konsumen diartikan oleh Engel, Blackwell, dan Miniard sebagai tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi yang spesifik.Keterlibatan yang paling baik dipahami sebagai fungsi dari orang, objek dan situasi.

    Pride dan Ferrel mengungkapkan bahwa tingkat keterlibatan konsumen merupakan alasan mengapa konsumen termotivasi untuk mencari informasi produk dan merek tertentu.

Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan mamaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas.Konsumen yang melihat bahwa produk yang memiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan telibat dengan produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.

MENGUKUR KETERLIBATAN
1. Pentingnya konsekuensi negative adalah butir skala mengevaluasi baik kepentingan produk maupun risiko konsekuensi negative yang disadari.
2. Probabilitas subjektif dari kesalahan pembelian adalah risiko membuat pilihan yang buruk.
3. Nilai kesenangan adalah nilai hedonic dari pembelian dan pemakaian.
4. Nilai tanda adalah jangkauan dimana pembelian dan pemakaian membuat pernyataan sosial mengenai orang bersangkutan.

Sumber