Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah mengenai masalah tertentu yang disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Ciri suatu laporan ilmiah, yaitu:
- Ditujukan kepada pembaca tertentu,
- Sistematika laporan harus disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan (dalam suatu hibah kompetensi),
- Bahasanya formal, harus disesuaikan dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan,
- Memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya
- Objektif.
1. Laporan Lengkap (Monograf)
· Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
· Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
· Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
· Menjelaskan juga kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
· Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya : judul bab,sub bab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
2.Artikel Ilmiah
· Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
· Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
· Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
3.Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah :
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut.
Sistematika Laporan
Secara umum, sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :
A. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
(1) Latar belakang
(2) Identitas masalah
(3) Pembatasan masalah
(4) Rumusan masalah
(5) Tujuan dan manfaat
B. Bab II :
Kajian Pustaka
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.
C. Bab III :
Metode
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.
D. Bab IV :
Pembahasan
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
E. Bab V :
Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan
3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks daftar istilah
Contoh Laporan Semi Ilmiah
Eksternalitas SUTET Terhadap Lingkungan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan, terutama bagi manusia. Secara sosial, listrik bukan hanya menciptakan proses pemenuhan kebutuhan hidup, tetapi juga untuk memperluas jaringan sosial. Dalam upaya terlaksananya pembangunan yang merata maka Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertugas untuk mendistribusikan listrik dari sumber pembangit listrik ke daerah-daerah terpencil yang membutuhkan. Mengingat luasnya daerah di Indonesia sehingga jarak yang dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah lain juga sangat jauh. Maka di buat lah penyaluran tenaga listrik dari gardu pembangkit ke gardu induk maupun dari gardu induk satu ke gardu induk lain dengan menggunakan jaringan transmisi, yang salah satunya dikenal dengan istilah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) agar penyebaran energi lisrik lebih efisien dan merata. Sutet digunakan sebagai wadah atau tempat untuk mengalirkan listrik dari tempat pembangkit ke rumah-rumah warga. Banyak sekali kontroversi mengenai sutet ini, mulai dari menghalangi pemandangan sampai pada tingkat gangguan kesehatan. Oleh karena itu tidak sedikit warga yang berdemo untuk mentiadakan sutet ini. Atau ada juga yang ingin meminta uang ganti rugi dan sebagainya.
1.2 Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui apa itu Sutet dan Eksternalitas Sutet
1.3 Tujuan Penulisan
Dapat menambah pengetahuan mengenai
Dapat memeperoleh berbagai informasi mengenai
1.4 Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini menggunakan metode sebagai berikut :
Mencari data / informasi
Membaca / mengmati sumber data / informasi
Melakukan interpretasi / mengartikan data
1.5 Sistematika penulisan
Agar lebih memudahkan makalah ini ini dibagi menjadi beberapa BAB menjadi beberapa sub pokok bahasan agar mudah mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi.
Penulisan makalah ini disusun secara sistematika dengan urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab penulisan ini akan menjelaskan gambaran tentang latar belakang , tujuan penulisan dan sistematika dalam penulisan makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan tentang pengertian sutet
BAB III PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan mengenai apa itu “Eksternalitas SUTET Terhadap Lingkungan”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SUTET
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, berfungsi untuk menyalurkan energi listrik ke pembangkit listrik yang jaraknya jauh menuju gardu induk dan gardu distribusi sehingga energi listrik bisa disalurkan kekonsumen secara merata. Besar tegangan dalam arus Sutet ialah 500 kV (killo volt).
Eksternalitas Sutet
2.2.1 dampak sutet terhadap lingkungan
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, air dan tanah akibat aktivitas manusia. Dalam hal ini, pembangunan Sutet akan mengakibatkan aspek pada kualitas air khususnya air tanah yang telah terkontaminasi radiasi gelombang elektromagnetik dari Sutet sehingga terjadi kenaikan suhu pada badan air dapat membahayakan kesehatan masyarakat jika mengkonsumsinya.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah akibat Sutet terjadi karena adanya partikel yang bermuatan listrik, di sekitarnya akan timbul medan listrik. Pada medan listrik, garis medannya berawal dari kawat penghantar yang bertegangan sebagai sumbernya dan berakhir pada struktur konduktif, misalnya tanah atau permukaan benda-benda yang berada di atas tanah dan merupakan titik akhir garis medan listriktersebut. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga banyak pohon dan tanaman yang sulit tumbuh bahkan mati.
Pengaruh sutet pada hewan
Contoh pada Seekor burung yang berdiri diatas kabel menara sutet dengan arus tegangan tinggi maka akan mengakibatkan burung tersebut mati seketika, itu sebabkan oleh hambatan pada arus listrik di menara sutet lebih tinggi dari pada hambatan bagian kabel di antara kaki burung tersebut.
Dampak sutet terhadap masyarakat
Dampak positif, penyaluran tenaga listrik untuk pemasok listrik ke daerah daerah yang sulit terjangkau atau dengan kata lain untuk penerangan tiap rumah-rumah terpencil.
Untuk membangkitkan perekonomi rakyat
2. Dampak negatif :
Jika ada kerusakan gardu, maka akan terjadi, pemadaman listrik
Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di bawah jalur sutet, berdampak akan terkena bahaya sinar radiasi yang menyebabkan terjadinya leukemia pada anak-anak dan menyebabkan kemandulan.
Dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, berupa keluhan Sakit kepala, Pening dan keletihan.
munculnya keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari munculnya rasa tidak aman terhadap bahaya kecelakaan dari jaringan sutet yaitu kecelakaan yang disebabkan adanya sambaran petir, putusnya kabel
2.3 kasus
Pada bulan april 2012 terjadi kebakaran trafo induk cawang, yang mengakibatkan sebagian arus jalur sutet padam, sehingga meresahkan warga resah. Contoh lain Aliran listrik di sebagian daerah Jakarta Selatan, Bintaro, dan Ciputat mengalami pemadaman pada pagi hari ini. Pemicunya adalah gangguan pada saluran udara tegangan tinggi (SUTT/Sutet) di Bintaro.
"Tadi pagi jam 06.13 WIB ada gangguan trafo 1,2,3 di SUTT" kata Bambang kepada Okezone, Rabu (2/5/2012). Listrik di daerah tersebut, kata Bambang, juga sudah menyala sekira pukul tujuh pagi. "Jam 06.50 WIB sudah normal kembali," imbuhnya.
Sebelumnya, Rabu 25 April lalu telah terjadi gangguan pasokan listrik di Jakarta. Pada pukul 13.10 WIB, Gardu Induk Gandul Trafo nomor 1 padam akibat kerusakan pada alat ukur arus. Akibatnya, beberapa daerah mengalami pemadaman. Antara lain sebagian Bintaro, Depok, Casablanca, Karet, Cengkareng, Grogol, Kebon Sirih, Duri, dan Budi Kemuliaan.
Pemadaman tersebut terjadi karena adanya gangguan pada dua gardu induk bertegangan tinggi milik perusahaan BUMN pelat merah, yang berada di Gandul, Jakarta Selatan. Gangguan terjadi pada gardu induk ekstra tinggi bertegangan 500 kilovolt (kv) sudah terjadi sejak pukul 13.15 WIB. Penyebabnya, karena terganggunya trafo pada gardu induk tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, berfungsi untuk menyalurkan energi listrik ke pembangkit listrik yang jaraknya jauh menuju gardu induk dan gardu distribusi sehingga energi listrik bisa disalurkan kekonsumen secara merata. Besar tegangan dalam arus Sutet ialah 500 kV (killo volt).
Eksternalitas Sutet
Dampak sutet terhadap lingkungan
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pengaruh sutet pada hewan
Dampak sutet terhadap masyarakat
Dampak positif
penyaluran tenaga listrik untuk pemasok listrik ke daerah daerah yang sulit terjangkau atau dengan kata lain untuk penerangan tiap rumah-rumah terpencil.
Untuk membangkitkan perekonomi rakyat
Dampak negatif :
Jika ada kerusakan gardu, maka akan terjadi, pemadaman listrik
Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di bawah jalur sutet, berdampak akan terkena bahaya sinar radiasi yang menyebabkan terjadinya leukemia pada anak-anak dan menyebabkan kemandulan.
Dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, berupa keluhan Sakit kepala, Pening dan keletihan.
munculnya keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari munculnya rasa tidak aman terhadap bahaya kecelakaan dari jaringan sutet yaitu kecelakaan yang disebabkan adanya sambaran petir, putusnya kabel
3.2 Saran
Untuk PLN, selalu di jaga dan di pelihara keandalan peralatan mekanik listrik seperti turbin, trafo, relay, agar lebih handal.
Untuk masyarakat, apabila terjadi pemadaman listrik akibat jaringan sutet agar tidak khawatir, karena pembangunan sutet saat ini sudah dirancang sesuai dengan standar yang berlaku.
Banyak sekali kontroversi mengenai hal ini, disatu sisi SUTET merupakan satu aplikasi tempat menyalurkan aliran listrik dari tempat pembangkitan ke rumah-rumah namun disisi lain ada efek buruk yang dapat diterima masyarakat.
Bahwa kita harus sama-sama memikirkan jalan terbaik mengenai SUTET ini jangan sampai ada pihak yang dirugikan. Bagaimanapun juga listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia yang seharusnya terus dilindungi sehingga terus tersedia dalam waktu yang tak terbatas.
SUMBER:
http://mikhaanitaria.blogspot.com/2010/04/laporan-ilmiah.html
http://asendra.blogspot.com/2013/05/laporan-ilmiah-tugas-bahasa-indonesia-2.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_udara_tegangan_ekstra_tinggi