8 Januari 2014

Penyebaran Inovasi



 Bab 13

    I.        Elemen Dasar Dalam Proses Penyebaran
Unsur utama dalam penyebaran inovasi mencakup empat faktor, yaitu:
1.   Inovasi
Pemahaman terhadap produk baru merupakan hal yang sangat penting. Namun, tidak ada definisi istilah inovasi atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Definisi yang paling lazim diterima ialah bahwa inovasi yaitu ide atau produk apa pun yang dirasakan oleh calon konsumen sebagai sesuatu yang baru.

2.   Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang digunakan konsumen dan organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna mencapai pengertian bersama. Komunikasi penting sekali bagi penerimaan yang menyebar luas akan produk baru. Suatu produk baru akan segera menyebar luas ke masyarakat (konsumen) jika perusahaan memanfaatkan saluran komunikasi yang banyak dan jangkauannya luas

3.   Waktu
Waktu merupakan tulang punggung proses penyebaran. Lamanya waktu yang diperlukan bagi produk baru relatif bervariasi, mulai dari dikenalkan sampai produk tersebut dibeli dan digunakan secara luas oleh masyarakat. Seringkali perusahaan gagal sewaktu memperkenalkan produk baru karena mereka meremehkan waktu yang diperlukan oleh produk baru untuk menyebar ke seluruh pasar.

4.   Sistem Sosial
Penyebaran produk baru biasanya terjadi di lingkungan sosial tertentu yang sering disebut sistem sosial. Analisa tentang sistem sosial menunjukkan bahwa orang dari status sosial yang tinggi bergerak ke atas, berpendidikan, dan diberi kehormatan sehubungan dengan orang lain di dalam sistem sosial tinggi dalam keinovatifan.
Sistem sosial yang merupakan lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada di suatu masyarakat mempunyai peran penting terhadap penyebaran inovasi. Pada umumnya sistem sosial masyarakat modern lebih mudah menerima inovasi dibandingkan masyarakat yang berorientasi pada sistem sosial tradisional.

  II.        Pengaplikasian Definisi Dari Inovasi
Perkembangan inovasi pendidikan pada tingkat pendidikan dasar khususnya sekolah dasar sudah banyak dilakukan oleh para guru. Misalnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran terpadu; penulisan tujuan pembelajaran dengan perumusan yang benar yaitu mengandung unsur Audience, Behavior, Condition, dan Degree; pendekatan pembelajaran melalui cara belajar siswa aktif dan lain-lain seperti contoh di bawah ini.
Unversitas Terbuka menyelenggarakan Program Penyetaraan DII Guru SD yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi guru kelas dan guru Penjaskes. Untuk membantu pencapaian tujuan tersebut, dilakukan melalui program pendidikan jarak jauh dengan bahan belajar utama yaitu bahan cetak (modul) ditunjang dengan program kaset audio, radio, dan televisi. Mahasiswa dapat belajar tanpa meninggalkan tugas, dan mahasiswa dapat berinteraksi dengan pengajar melalui media interaktif.
 Hingga saat ini para guru SD membuat perencanaan pengajaran (desain pembelajaran) masih menggunakan model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sedangkan pada saat ini dengan masuknya, teknologi pembelajaran Quantum Teaching, dapat digunakan perencanaan pengajaran yang dikenal dengan istilah TANDUR. Di bawah ini adalah tinjauan sekitar dan maknanya. Untuk lebih jelasnya Anda dapat membacanya secara lengkap dalam buku Quantum Teaching yang ditulis oleh Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie.
T    :  Tumbuhkan
        Tumbuhkan minat dengan memuaskan "Apakah Manfaatnya Begitu" (AMBAK), dan   manfaatkan kehidupan pelajar.
A.  :  Alami
        Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
N   :  Namai
        Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan.
D.  :  Demonstrasikan
        Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.
U   :  Ulangi
        Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, "Aku tahu bahwa aku memang tahu ini".
R    :   Rayakan
        Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

III.        Lima karakteristik yang dihubungkan dengan produk baru
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:
1.     Keunggulan relative
2.     Kompatibilitas
3.     Kerumitan
4.     Kemampuan diuji cobakan
5.     Kemampuan diamati

 IV.            Pentingnya Arti Sebuah Proses Penyebaran
Para peneliti konsumen yang mengkhususkan diri dalam penyebaran inovasi sangat tertarik untuk memahami dua proses yang berhubungan erat : proses penyebaran  dan proses adopsi.
1)   INOVASI
Tidak ada definisi atau istilah dari inovasi atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Sebagai gantinya, pendekatan telah diambil untuk mendefinisikan produk baru atau jasa baru, semuanya ini dapat diklasifikasikan sebagai definisi inovasi yang berorientasi perusahaan, produk, pasar, dan konsumen.

Definisi yang berorientasi perusahaan
Pendekatan dengan orientasi ini memandang produk tertentu dari perspektif perusahaan yang menghasilkan atau memasarkannya. Jika produk itu “baru” bagi perusahaan, produk baru dianggap baru. Definisi ini mengabaikan apakah produk itu benar-benar baru atau tidak bagi pasar ( yaitu bagi para pesaing atau para konsumen). Sesuai dengan pandangan ini, tiruan atau modifikasi dari produk para pesaing akan memenuhi syarat sebagai baru.
Definisi yang berorientasi produk
Berbeda dengan yang berorientasi perusahaan, pendekatan dengan orientasi ini memfokuskan pada keistimewaan yang melekat pada produk itu sendiri dan dampak keistimewaan ini pada pola pemakaian konsumen yang telah terbentuk. Satu kerangka yang berorientasi produk mempertimbangkan tingkat gangguan produk baru terhadap pola perilau yang sudah terbentuk.
Kerangka ini mendefinisikan ketiga tipe tipe inovasi produk esebagai berikut ;
  1. Inovasi yang berkesinambungan
  2. Inovasi yang berkesinambungan yang secara dinais
  3. Inovasi yang tidak berkesinambungan
Definisi yang berorientasi pasar
Pendekatan dengan orientasi ini menilai barunya produk dari sudut sejauh mana para konsumen terbuka terhadap produk baru. Ua definisi inovasi produk yang berorientasi pasar telah digunakan berbagai studi mengenai konsumen :
  • Produk dianggap baru jika telah dibeli oleh sejumlah calon pasar yang presentasenya relatif kecil (pasti).
  • Produk dianggap baru jika telah ada dipasar selama jangka waktu yang relatif pendek (tertentu).
Kedua definisi ini pada dasarnya subyektif, karena definisi tersebut memberi peluang pada peneliti pasar melakukan tugas menetapkan tingkat peneterasi penjualan dipasar yang menjadi sifat produk sebagai inovasi.
Definisi yang berorientasi konsumen
Walaupun ketiga pendekatan diatas berguna abagi para peneliti konsumen dalam penelitian mereka menegnai penyebaran inovasi, beberapa peneliti lebih menyukai pendekatan yang berorientasi konsumen dalam mendefinisikan inovasi. Dalam konteks ini, produk “baru” adalah setiap produk yang dinilai calon konsumen sebagai baru.
2)   SISTEM SOSIAL
Penyebaran produk baru biasanya terjadi dilingkungan social tertentu yang sering disebut sistem sosial. Dalam konteks perilaku konsumen, istilah segmen pasar dan pasar target ( pasar sasaran) mungkin lebih relevan daripada istilah sistem sosial yang digunakandalam penelitian mengenai penyebaran. Statu sistem sosial merupakan sebuah lingkungan fisik, sosial, atau kulyural tempat orang-orang menjadi bagian dan tempat mereka melakukan fungís masing-masing.
Menurut seorang ahli, karakteristik berikut ini melambangkan suatu sistem sosial modern.
  • Sikap yang positif terhadap perubahan
  • Teknologi maju dan tenaga kerja yang trampil
  • Rasa hormat yang umum terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan
  • Penekanan pada hubungan sosial yang rasional dan tertib daripada hubungan emocional
  • Perspektif yang lebih jauh, dimana para anggota sistem sering berinteraksi dengan orang luar, dengan demikian mempermudah masuknya berbagai gagasan baru kedalam sistem sosial
  • Sistem dimana para anggota dengan cepat dapat melihat diri mereka dalam peran yang Sangay berbeda
3)   WAKTU
Waktu merupakan tulang punggung proses penyebaran . bahasa tentang waktu meliputi studi penyebaran dalam tiga cara yang berbeda tetapi saling berhubungan :
a)   Waktu pembelian
b)   Kategori pemakaian

   V.        Adopsi dan Saluran Komunikasi dalam Proses Difusi
Proses utama kedua dalam penyebaran inovasi dalah adopsi. Fokus proses ini adalah tahap-tahap dilalui seseorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau terus menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk tersebut. (proses adopsi tidak boleh dikacaukan dengan kategori pemakai).
Tahap-tahap Proses Difusi
Sering diamsumsikan bahwa konsumen bergerak melalui lima tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru tertentu :
  • Kesadaran
  • Minat
  • Penilaian
  • Percobaan
  • Pamakaian(penolakan)
VI.        Membangun profil konsumen yang menyukai produk baru

a.    Berani mengambil risiko
Risiko menjadi faktor yang ditempatkan paling depan dalam memulai bisnis. Nana menerapkan hal ini dalam menjalani usahanya. Membawa 50 item lapTopper dalam pameran di Singapura, dengan harapan pasar menyukai produk baru ini, memberikan hasil yang tak terduga sebelumnya. Meski begitu, Nana tetap mengedepankan risiko, dan siap menerima jika ternyata produk tak menarik minat pasar. Nyatanya, orisinalitas dan kesiapan atas risiko justru membuat produk semakin laris dan mendapat pelanggan tetap dari satu kali pameran ini.
b.    Intensitas waktu
Merintis bisnis dengan produk baru dikenal pasar butuh perhatian khusus. Perlu satu tahun bagi Nana untuk memperkenalkan produk. Orisinalitas dan kemampuan pebisnis menangkap kebutuhan dan peluang pasar memang memegang peranan, hingga akhirnya permintaan lapTopper semakin tinggi. Kapasitas produksi pun bisa mencapai 2.000 item. Konsisten pada bisnis dari segi waktu dan komitmen menentukan keberhasilan bisnis.
c.   Fokus pada bisnis yang sedang dibangun
Keterlibatan langsung pemilik dalam membangun bisnis menjadi kunci penting. Nana bersama suaminya fokus penuh, mulai dari pengenalan produk, menjual langsung di setiap pameran, hingga pada pengembangan produk kepada konsumen lebih besar, personal, maupun korporasi. Karyawan tetap dibutuhkan dalam kaitannya dengan produksi dan proses pengiriman barang. Namun terkait dengan manajemen bisnis, keuangan dan produk, pemilik perlu terjun langsung pada tahap pengembangan awal bisnis. 


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar