Kelas Sosial dan Kelompok Status
I.
Perbedaan Antara Kelas Sosial dengan Status Sosial
Pemilikan
Kelas sosial adalah orang-orang
yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Dalam masyarakat terdapat orang-orang yang
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang
lebih sama. Sedangkan Status sosial menurut Ralph Linton adalah
sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan
(status), dan kedudukan sosial (sosial status). Kedudukan diartikan sebagai
tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
II.
Dinamika Kelas Sosial
Kelompok sosial
adalah kumpulan manusia
yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir
serta terjadi secara berulang-ulang dan memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaannya.
III.
Social Mobility dan Konsekuensinya terhadap Market
Pengaruh Mobilitas Sosial terhadap Pasar
Mobilitas sosial sendiri memiliki arti yaitu perbedaan
status sosial. Perbedaan status sosial antara seseorang dapat mempengaruhi
prilaku seseorang dalam membeli. Apabila mobilitas sosial seseorang lebih tinggi maka secara otomatis orang
tersebut akan mempunyai prilaku pembelian yang lebih konsumtif, dan begitu
sebaliknya jika seseorang berada pada tingkat mobilitas
sosial yang rendah, maka orang tersebut tingkat konsumsinya akan mengalami
penurunan.
IV.
Klasifikasi Geodemografi
dan Manfaat bagi Pemasar
Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapatan
bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan,
selera, pilihan, gaya hidup dan kebiasaan konsumsi yang sama. Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari karakteristik
demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis. perusahaan riset pemasaran
telah mengembangkan system klasifikasi atau
Clusering yang mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang
berbeda.
Penetapan
Sasaran Berdasarkan Geodemografis
Kata geodemografis adalah gabungan kata geografi dan
demografi, yang secara indah mendiskripsikan targeting dalam bentuk ini. Dasar
pemikiran menjadi landasan geodemographic targeting adalah bahwa orang-orang
yang menetap diarea yang sama, misalnya bertetangga atau dalam satu zona kode
area, juga memiliki persamaan dalam demografi dan gaya hidup. Beberapa
perusahaan mengembangkan layanan yang menghilangkan batas area geografis
kedalam common group atau cluster, dimana terdapat orang-orang dengan
karakteristik demografis serta gaya
hidup yang sama.
V.
PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah pemangsaan pasar,
proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogen dan membuat tawaran yang
kuat secara khusus untuk mereka. Kelas social dirasakan sebagai konsep yang
berguna untuk pemangsaan pasar didalam kerja pelopor.
Prosedur untuk pemangsaan pasar
mencakupi langkah-langkah berikut:
- Identifikasi pemakaian kelas social dari produk.
- Perbandingan variabel kelas social untuk pemangsaan dengan variabel lain.
- Deskripsi karakteristik kelas social yang di identifikasi didalam target pasar.
- Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas social.
VI. kriteria untuk mengevaluasi produk atau jasa yang memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu:
a) Busana
Jenis, kualitas dan gaya busana yang
dikenalkan seseorang erat berhubungan dengan kelas sosial orang bersangkutan,
seperti dideskripsikan dengan gamblang didalam konsumen. Minat besar akan mode
biasanya didapatkan di dalam kelas sosial atas, walaupun minat yang tinggi
mungkin didapatkan di antara semua kelas sosial.
b) Perabotan Rumah
Kriteria yang digunakan oleh keluarga
untuk melengkapi sebuah rumah dengan perabot berhubungan erat dengan kelas social.
VII. Proses Pencarian
Jumlah dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu
bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai sumber informasi terbatas,
dan mereka kurang beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan
didalam masyarakat urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas
pekerja kerap mengandalakan kerabat atau teman dekat
untuk informasi mengenai kepuasan konsumsi.
VIII.
Proses Pembelian
Status sosial mempengaruhi di mana dan bagaimana orang
merasa mereka harus berbelanja.Orang dengan status rendah memiliki tempat lokal
yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka mendapatkan pelayanan dan
kreditt yang mudah acap kali di dalam lingkungan tempat tinggal.
Konsumen kelas menengah atas merasa lebih percaya akan
kemampuan mereka dalam berbelanja.Mereka akan bertualang ke tempat – tempat
baru untuk berbelanja dan akan menelajahi sebuah toko untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan.Toko yang memberikan potongan harga secara tradisional
menarik bagi kelas menengah karena mereka cermat dan berpikiran ekonomis dalam
pembelian mereka. Pada tahun – tahun awal,toko yang
memberikan potongan harga kerap tidak menjual mereka bergengsi atau merk
desainer,,tetapi karena pendapatan kelas menengah bertambah dan pengaruh
informasi meluas.
IX.
Metode Penelitian
Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai
variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat
akan sesuatu. Metode objektif memberikan status
berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang
distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan,
pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar