Rindu setengah gila
P
|
ernah gak
sih kalian merasakan penyakit meriang??
Ettzz,
tunggu dlu obatnya bukan sembarang obat yang bisa di beli di warung mana saja.
Tetapi penyakit ini hanya bisa di obati dengan komunikasi yang terjalin setiap
waktu.
Apa sih meriang
itu?? Pasti para pencandu cinta, pernah mengalami ini..
Mering
adalah MeRindukan kasih sayang,,
Eksis
dikit dulu ah, lay lay, lay lay lay lay
aku jarang di belai, itu kata titi kamal #hehe
***
Sweet memory..
B
|
agi ku
orang tua is number One, tanpa mereka aku tak akan mungkin seperti ini.
Senakal
apapun aku, orang tua ku tetap membimbing aku kejalan yang lebih sempurna lagi.
Suatu
ketika, sebelum ayah dan ibu ku berangkat ketanah suci untuk melaksankan
kewajibannya.
aku masih
bertingkah manja kepada kedua orang tua ku. Apa apa bilang ”yah minta ini, bu
temenin”.
Ahh,
pokoknya ga mandiri banget lah diriku.
Depend on
with my parents.
Tapi, aku
baru muulai memahami, semenjak di tinggal orangtua ku ke tanah suci. Semuanya
serba sendiri.
Masak
harus sendiri, cuci baju sendiri, sampai urusan di rumah aku yang ngerjain
sendiri. Ternyata tak gampang, untuk melakukan semua itu. Aku salut dengan
kedua orang tua ku, my parents you are the best.
***
H
|
ari demi
hari, akupun merasa kesepian dan rumah tak ramai lagi tanpa ayah dan ibuku kala
di waktu senja.
Yang
setiap harinya, suara ibuku menggelegar mengalahkan alarm ku di pagi hari
sampai kakaku ikut terbangun dari tidurnya. Sedangkan malem harinya, ku
tadarusan bersama dengan ayah ku setelah melaksanakan sholat isya berjamaah.
Hati ku
tentram sekali, serasa hidup ku tak ada duanya di bandingkan org lain.
Tetapi Sekarang,
semua tak Nampak lagi. Akuu sangat rindu dengan ayah ibu ku, padahal baru 3
minggu lebih mereka berangkat.
Setiap ku
sujud, ku berdoa agar ayah dan ibuku sehat sehat disana, dan kembali ke tanah
air dengan selamat.
Seperti
lagu d’masiv
“Aku
rindu setengah mati kepada mu, sungguh ku ingin engkau tahu aku rindu setengah
mati, aku rindu.”
Sudah
banyak kenangan yang kita lalui bersama, setiap ayah menelepon ku, air mata tak
dapat di bendung lagi, sudah lama tak mendengar suaranya yang merdu, walaupun
sebentar tetapi itu bagiku sudah cukup melepas rasa rindu di hatiku.
***
K
|
egalauan
ku, di minggu ini makin bertambah setelah melihat di arrafah banyak jamaah yang
tewas di tempat, hati ku dag dig dug, sholat dan dzikir setiap saat ku
panjatkan. Lagi lagi, air mata mengalir mengalir dan terus mengalir dari mata
ini, aku merintih di dalam hati
“Ya
allah, semoga itu bukan orang tuaku, semoga ayah ibukuu baik baik saja. Aku
sangat takut dan khawatir banget dengan mereka”.
Aku tahu,
hanya Dialah yang maha mengetahui segala yang ada di muka bumi ini.
Mungkin
sang khalik mendengar doa ku, sesaat kemudian ibuku sms, lia ini mamah, apa
kabar lia di sana??
Alhamdulilah
ya rabb, (mengucapkan syukur)
Iya mah,
ia baik baik aja. Mama ayah jg sehat sehat aja kan disana??
Komunikasi
seharian terjalin. Aku sangat gembira sekali, kegelisahan ku sedikit brkurang.
Aku ingin
merka pulang, aku ingin berkumpul bersama dengan kedua orang tuaku dan aku
ingin sekali memeluk ibu yang ku sayangi.
Kembali
pulang ayah,
Kembali
pulang ibu
Jika
kapalmu telah mendarat ke bandara, kita kan berceita tentang cinta dan
kehidupan mu pagi hari.
I love my parents.
Sayang ku
tak akan pernah lekang oleh kabut malam yang menyelimutiku dan cintaku tak
pernah lekang oleh waktu.
Tiba lah
saat yang ku tunggu tunggu setelah hampir 40 hari kedua orang tuaku tak di
samping ku, ayah ibuku akhirnya akan pulang tanggal 7 desember 2011.
Hari di
mana semua kegalauan akan menghilang dan akan lenyap mengalahkan semua
kerinduan di dalam hatiku.
Senyuman
yang indah akan ku berikan untuk kedua orang tuaku.
Dan aku
berjanji samapi kapanpun aku tidak akan menjadi anak yang manja lagi, karena
aku sadar ini sudah tugas dan kewajiban ku sebagai anak perempuan yang sudah
beranjak dewasa.
Ini
cerita kegalauan ku, semoga yang membaca tulisan ini bisa mengambil hikmah dari
“kenyataan hidup saya.”
and thanks your for
attention my friends :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar