7 Juni 2014

Tulisan - Ringkasan


Ringkasan
“3600 Detik”



Sandra sangat terpukul ketika orang tuanya bercerai dan hatinya semakin sedih ketika ayahnya memutuskan ia harus tinggal bersama ibunya yang selama ini tak pernah dekat dengannya. Kemarahan yang menggelora menjadikan Sandra remaja yang bandel.berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalanya.
Akhirnya ibunya memutuskan untuk pindah keluar kota, mungkin suasana dan lingkungan yang baru, menjadikan Sandra lebih baik lagi. Namun di sekolah yang barunya, Sandra tambah nakal dan berniat untuk dikeluarkan dari sekolah barunya.Ia membuat ulah agar gurunya tidak tahan dengan kelakuannya. Dari mulai memanjat pagar sekolah, terlambat ke sekolah berulang kali, dan tidak menaati peraturan sekolah.Akan tetapi, Pak Donny wali kelas Sandra, sangat sabar menghadapi kelakuan Sandra. Beliau tetap memaafkan dan memberi sanksi kepada Sandra, karena ia tau Sandra murid baru di sekolah itu.

Pertemuan Sandra dengan leon..

Saat ia memasuki sekolah barunya, dengan gaya rambut yang merah, baju seragam yang di keluarkan, dan kuku tangan nya yang berwarna merah. Ia berjalan di lorong-lorong, tiba-tiba ia bertemu dengan seorang cowok sedang memainkan piano di ruang musik. Alunan suara piono yang sangat indah, membuat Sandra bergerak mendekatinya. Di dalam ruangan itu ia melihat seorang cowok sedang memainkan piano. Dia adalah leon, leon salah satu murid yang teladan di sekolahnya, akan tetapi dia mempunyai satu kekurangan yaitu ia menderita penyakit kelainan jantung yang diderita sejak kecil.
Setelah pulang dari sekolah Sandra mempunyai niatan yang tidak baik, lalu ia pergi ke toko musik dan dengan sengaja mengantongi sebuah CD, mungkin dengan mengambil CD tanpa membayar ia akan di marahi oleh ibu nya dan langsung di keluarkan dari sekolah barunya. Tiba-tiba security menghampiri, maaf anda belum membayar CD yang anda bawa! Dengan senyum manis dan Sandra pun mengatakan memangnya mengapa? Leon pun mendekatinya, sambil menepuk pundak Sandra, rupanya kau disini, tegur leon.Lalu berkata “Maaf pak, dia teman saya.Saya menyuruhnya membawakan CD itu ke kasir, tapi sepertinya dia kelupaan. Kalau begitu saya bayar dahulu CD ini, pak!
Sandra pun dengan santai nya keluar, tanpa berterimakasih kepada leon yang telah membantunya.Malah Sandra memarahinya karena diam-diam leon mengikuti dirinya. Dan dari saat itu Sandra tidak menyukai leon. Akan tetapi leon berkeinginan untuk menjadi teman baik Sandra.Walapun Sandra selalu menolak nya.

Taruhan antara Sandra dan Leon..
Suatu ketika, leon melihat Sandra sedang menulis sesuatu di taman sekolah pagi-pagi sekali. Saat leon mendekatinya dan melihat ada coretan di selembar kertas kecil, leon pun berkata, untuk apa kau lakukan itu? Sandra pun menjawab dengan santai “ aku kelupaan  belajar semalam”. Lalu leon melanjutkan lagi, aku lebih menghargai orang yang jujur walaupun nilai nya jelek, karena itu adalah hasil usaha sendiri. Karena kecewa dengan sikap nya Sandra,leon  pun mengajak Sandra taruhan. Jika kelopak bunganya genap, kau boleh menyontek dan aku tidak akan menghalangimu. Tapi, kalau jumlahnya ganjil, kau tidak boleh menyontek lagi.Tidak sekarang dan tidak juga nanti.Satu persatu kelopak melati itu dicabut leon, hingga akhirnya sampai kelopak yang terakhir jatuh ke tanah, dan leon pun yang menang.Sandra menyerahkan kertas tersebut ke tangan leon sambil cemberut dan mengomel.Alhasil Sandra mendapatkan nilai ujian paling rendah di kelas nya.Namun dari situlah awal mereka menjadi teman baik.Leon selalu mengajarkan Sandra, dengan sabar. Maklum lah Sandra seorang cewek super males, dan membangkang jika di beri tahu.

Malam Kesenian..

Saat malam kesenian, bagi Sandra ini adalah mimpi buruk, karena ini kali pertamanya ia bergelut di bidang pentas seni.Sandra memasuki ruangan demi ruangan. Ruangan pertama diisi dengan para pelajar yang sedang menari. Melihat mereka melakukan gerakan rumit dalam tariannya membuat Sandra yakin tidak bisa melakukan hal itu. Ruangan berikutnya berisi penyanyi, Sandra hanya melintas tanpa masuk kedalam ruangan tersebut. Tak ada satupun yang melekat dihati Sandra, padahal ia ingin mengikuti salah satu bidang seni di sekolah tersebut. Ruangan yang terakhir, Sandrapun masuk dan menghampiri guru seni drama, ia memohon untuk ikut memainkan drama itu, lagi-lagi sudah penuh. Ia tidak henti-hentinya memohon, akhirnya ia di kasih kesempatan. Ia menceritakan hal ini kepada leon, leon pun tidak mempercayainya kalau Sandra menjadi pemeran utama dalam drama tersebut.

Keesokan harinya, malam kesenian pun di mulai, acara pertama sambutan dari kepala sekolah, dan acara selanjutnya di buka dengan alunan piano dari leon, semua penonton sangat terpukau dengan permainan piano leon. Tiba-tiba leon berhenti memainkan piano dan tangannya memegang dada sambil bernafas tengengah-engah. Para penonton sejenak terdiam dan Sandrapun berlari kearah leon dengan sangat panik, begitu juga dengan para guru yang berada di bawah panggung. Leon pun langsung di bawa kerumah sakit, dan Sandra ingin menemaninya, tetapi leon tidak membolehkan, karena Sandra harus menyelesaikan perannya.
Sandra menunggu gilirannya untuk pentas, sambil berjalan mondar mandir. Waktu berjalan begitu sangat lambat, dia tidak sabar ingin cepat-cepat menyelesaikan tugasnya dan mengunjungi leon di rumah sakit. Setelah pentas selesai, Sandra langsung bergegas ke rumah sakit untuk menjenguk leon. Sesampainya di sana, sandara tidak melihat seorangpun di kamar rawat inap. Sandrapun bingung dan panik, tiba-tiba dari arah belakang seseorang menepuk pundaknya dan berkata, dramanya sudah selesai? Sandrapun langsung memeluk leon sambil menangis. Aku tidak apa-apa, aku hanya kelelahan sahut leon sambil melepaskan pelukan Sandra. Leon pun menyuruh Sandra untuk memainkan dramanya.Dua menit telah berlalu, Sandra masih saja berdiam diri, tidak memerankan satu adegan drama. Leon bertanya “ hei kenapa kamu diam saja?” Sandra menggrutu, kau kira acting tidak memakai perasaan. Setelah lima menit berlalu, Sandra bilang gimana acting ku, bagus bukan? Dengan wajah bingung, leon mengatakan itu acting mu sebagai peran utama, Sandra menjawab, aku sudah bilang, aku sebagai roro jongrang pada adegan akhir, ketika dia menjadi patung! Leon pun mentertawainya. Haripun mulai larut, dan sandrapun pulang ke rumah.

Ujian Akhir Semester..

Besok adalah hari ujian akhir semester, sandrapun menatap kearah kaca dengan wajah berantakan, rambut kusut sambil mengatakan, bagaimana dengan ujian ku esok? Tiba-tiba leon menelpon Sandra, untuk memberitahu agar ia tidak lupa belajar. Keesokan harinya, lagi-lagi Sandra kesiangan padahal mama nya sudah membangunkannya berkali-kali. Dia langsung bergegas ke sekolah. Sesampainya di kelas hafalan yang semalam seketika langsung buyar, taka da satupun rumus-rumus yang ia ingat. Dua jam kemudian, Sandra berjalan keluar ruangan dengan langkah loyo. Tenaganya sudah terkuras untuk menyelesaikan soal-soal di dalam tadi. Walaupun ia mengakui ada soal yang berhasil di jawabnya, tetapi sebagian besar dia tidak mengerti sama sekali. Tetapi kemudian dia tersenyum bahagia, saat teringat janjinya bersama leon sepulang sekolah. Sandra menghampiri kelas leon, tapi yang dicarinya tidak berada di sana. Dan kata teman sekelasnya, leon semalam di bawa kerumah sakit dan sekarang berada di ICU.Sandra sangat tepukul mendengar berita itu.Semalam masih bercanda dengannya. Hari ini ia sudah berada di rumah sakit.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, jantung Sandra berdetak tidak beraturan.Dia berdoa semoga leon tidak apa-apa.Setibanya disana. Di depan ruangan ICU Sandra melihat ayah dan ibunya sedang duduk sambil menutup wajahnya. Sandra mendekat kearah kaca dan melihat leon sedang tidur.Sandra menatap leon dengan sedih.Dia berkata, “cepat sembuh, leon!”
Lima hari kemudian, leon membereskan barangnya dari lemari rumah sakit.Sandra mengetuk pintu ruangannya dengan gembira. Hari ini leon akan pulang dari rumah sakit. Mobil pun tiba di rumah sakit, leon pun langsung diantarkan oleh pak budi, supir pribadinya.Leon bergumam dalam hatinya, Hari-hari bersama Sandra memang tidak pernah membosankan. Sesampainya di rumah, leon di sambut oleh mamanya di depan pintu. Mamanya memeluk leon dengan erat, rupanya mama telah menyiapkan makanan dan minuman untuk leon.

3600 Detik..

Hari ini Sandra berada di rumah leon untuk bersama-sama kerumah sakit. Sandra meminta ijin untuk mengajak leon ketaman rekreasi satu jam saja. Lalu orang tuanya pun mengijinkannya. Sepanjang perjalanan Sandra tidak lepas menggenggam tangan leon, mereka pun bercanda riang. Menaiki komidi putar, foto bersama di taman rekreasi dan membeli gula-gula.
Setelah 3600 detik bermain, dalam perjalanan menuju rumah sakit, leon merasa sesak nafas, dan melepas genggaman dari tangan nya Sandra.sepuluh menit kemudian mereka sampai di rumah sakit dan leon langsung dibawa ke ruang operasi. Sandra termenung, tidak bergerak di ruang tunggu selama leon berada di ruang operasi.
Setalah satu jam, dokter pun keluar dengan ekspresi menyedihkan dan mengatakan bahwa Leon sudah pergi untuk selamanya.Mamanya menjerit sambil menangis, sementara papa leon memeluk istrinya dan tak lama kemudian ikut menangis. Sandra tidak percaya leon sudah tiada. Satu jam yang lalu mereka masih tertawa di taman rekreasi. Kini leon sudah tak ada lagi untuk selamanya.

Saat Pemakaman..

Tiga hari kemudian Sandra menghadiri upacara pemakaman leon. Di pemakaman leon, Sandra yang nakal, sekarang berubah menjadi baik, warna rambutnya yang merah sekarang berubah ke warna aslinya. Semenjak itulah Sandra menjadi anak yang baik, berkat leon lah yang sabar menghadapi perilaku nakalnya Sandra.
Kutipan surat berwarna biru, yang dititipkan leon lewat orangtuanya sebelum ia meninggalkan dunia ini, surat ini ditujukan untuk Sandra. Sandra langsung mengambil dan sambil membacanya.

Sandra , temanku yang paling baik..
Saat ini aku sedang mengingat pertemuan pertama kita di ruang musik. Saat kau masuk dengan rambutmu yang merah, aku tahu bahwa hidupku tidak akan sama lagi. Banyak sekali hal yang aku alami bersamamu. Taruhan denganmu. Dansa pertama yang payah dihari ulang tahunku. Aku menyukai setiap detiknya.
Terima kasih, Sandra, karena telah menjadi temanku dan telah menyediakan 3600 detik waktumu ini untukku. Aku takkan melupakannya seumur hidupku.
Aku sayang padamu, Sandra..
Leon

Setelah membaca surat dari leon, air mata Sandra jatuh tak tertahankan. Tiba-tiba bahunya disentuh oleh seseorang. Sandra menoleh dan melihat ibunya berdiri di sisinya. Sandra terkejut akan kedatangan mamanya sekaligus bahagia. Dari sisi lainnya ada yang memanggil Sandra, dan Sandra pun sangat terharu, rupanya ayah yang sudah lama tidak dilihatnya, dan tidak pernah bertemu kini hadir kembali saat di pemakaman leon.

Hidup Sandra kini sudah kembali ke kehidupan semula, walaupun ia tahu bahwa kehidupan orang tua nya tidak bisa di persatukan lagi, karena ayah nya sudah menikah dengan perempuan lain. Akan tetapi, Sandra sangat senang dengan kehadiran mereka, yang sudah ia tunggu-tunggu sejak lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar